Watuagung merupakan salah satu desa yang berada di wilayah administrasi Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Desa ini terletak di kaki Gunung Arjuno dan terdiri atas tiga dusun, yakni Dusun Sekar, Dusun Talang, dan Dusun Watuagung. Luas Desa Watuagung adalah 4,1 hektar dengan jumlah penduduk sebanyak 4962 jiwa. Desa yang berada di ujung timur Kecamatan Prigen ini, berbatasan dengan Desa Gunting (Sukorejo) di sebelah barat, Desa Jatiarjo (Prigen) di sebelah selatan, Desa Pakukerto (Sukorejo) di sebelah utara, dan Desa Karangrejo (Purwosari) di sebelah timur.
Komoditas yang dimiliki oleh Desa Watuagung adalah pertanian padi, jagung, dan ketela. Selain itu Watuagung terkenal dengan nangka, hingga muncul UMKM yang mengembangkan olahan dari nangka dalam bentuk keripik. Watuagung juga terkenal dengan samiler, kerupuk yang terbuat dari singkong. Komoditas inilah yang terus membuat roda perekonomian di Desa Watuagung terus berputar.
Desa Watuagung juga terkenal dengan kesenian dan tradisinya. Salah satu seniman terkenal dari Watuagung adalah Cak Kartolo, seorang pemain ludruk yang sangat terkenal di Jawa Timur. Beliau lebih dari 40 tahun hidup dalam dunia seni ludruk. Ludruk sendiri adalah seni teater tradisional asli Jawa Timur yang menceritakan kehidupan sehari-hari dari kalangan wong cilik yang dibungkus dengan komedi.
Selain itu, Watuagung juga memiliki tradisi yang cukup terkenal yakni Tegal Deso. Tegal Deso merupakan upacara selamatan desa yang dilaksanakan 2 tahun sekali setiap bulan Suro pada penanggalan Jawa. Pada dasarnya Tegal Deso sama dengan upacara selamatan desa atau bersih desa lainnya, yakni upacara adat dengan cara membuat sesaji seperti nasi tumpeng, menyajikan polo pendem (tanaman yang tumbuh didalam tanah seperti ubi jalar, singkong, ganyong, talas, uwi, kentang, suweg), sayur-sayuran, dan buah-buahan yang dipanen oleh masyarakat Watuagung sendiri. Acara ini dahulunya bertempat di situs Watu Dukun, akan tetapi kini dipindahkan ke Lapangan Desa Watuagung.
Sumber: http://agromulia.com
Berada di kaki Gunung Arjuno menjadikan desa ini memiliki potensi wisata yang sangat bagus. Terdapat beberapa destinasi wisata baik wisata keluarga maupun kuliner, diantaranya Agro Mulia, sebuah tempat pengembangan SDM yang menyajikan tempat untuk outbound, gathering, training, meeting, dan education. Selain itu Agro Mulia juga mengembangkan berbagai jenis tanaman, antara lain kebun durian, kebun salak, kebun kurma, pengembangan ternak lele, ternak kambing dan lainnya. Desa Watuagung terletak di jalur menuju Taman Safari Indonesia II, hal ini menjadikan potensi wisata kuliner juga berkembang pesat. Beberapa resto dan kafe berada di desa ini terletak di sepanjang jalan menuju Taman Safari Indonesia II. Diantaranya ada Resto Cawang, Roemah Panggoeng, Pelataran Arjuno, Kedai Matanai, dll. Resto dan kafe di Desa Watuagung tidak hanya menyuguhkan makanan yang khas, namun juga menyuguhkan pemandangan pedesaan yang asri dan menenangkan.
Sumber:
Perangkat Desa Watuagung
https://id.wikipedia.org/wiki/Watuagung,_Prigen,_Pasuruan
Komentar (0)
Belum ada komentar
Tulis Disini